Secara bahasa, kata “atsar” bermakna bekas, sisa atau pengaruh.
B. Makna Syar’iy (Syari’at)
Ada dua pendapat dalam hal ini :
1. Mayoritas ulama’ mengatakan Hadits, Sunnah, dan Atsar itu bermakna sama.
2. Ulama’ Khurasan (nama wilayah, red) menyebutkan Atsar khusus untuk perkataan dan perbuatan shahabat dan tabi’in. Sedangkan untuk Nabi, mereka menyebutkan dengan Hadits atau Sunnah.
1. Mayoritas ulama’ mengatakan Hadits, Sunnah, dan Atsar itu bermakna sama.
2. Ulama’ Khurasan (nama wilayah, red) menyebutkan Atsar khusus untuk perkataan dan perbuatan shahabat dan tabi’in. Sedangkan untuk Nabi, mereka menyebutkan dengan Hadits atau Sunnah.
Namun demikian pendapat mayoritas ulama’ lebih kuat, dikatakan “atsartu haditsan” artinya “aku meriwayatkan sebuah hadits”. [Tadzribur rawi: 6/109]. Pendapat ini juga di pilih oleh Al Iroqi dan Ibnu Hajar [Al Khotib : 21, At Thohan: 15 – 16 dan Al Umari 25 – 26]. Sesuai pendapat yang mengatakan atsar semakna dengan hadits dan sunnah, maka Ahlus Sunnah sering juga disebut dengan nama Ahlul Atsar. Ahlus Sunnah disebut dengan nama Ahlul Atsar karena mereka mengikuti atsar-atsar yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallaahu ‘alahi wasallam dan para shahabat. [Aql: 15, Hasan I/33].
0 comments :
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.